Takaran Minum pada Penyakit Ginjal
dr. Laurencia Ardi, AIFO-K
Rabu, 29 Mei 2024

Tahukah Anda bahwa sebagian besar tubuh kita terdiri dari cairan?Jadi jumlah cairan yang ada di dalam tubuh kita sebanyak 60% dari berat badan. Orang Indonesia rata-rata mempunyai berat badan 70 kg sehingga jumlah cairan di dalam tubuhnya sekitar 42 liter. Cairan di dalam tubuh akan hilang secara rutin dalam bentuk urin, keringat, dan juga uap dari pernafasan. Oleh karena itu, kita harus menggantikan cairan yang hilang tersebut sebanyak kurang lebih 8 gelas air sehari.
Lalu bagaimana dengan penderita penyakit ginjal?Berapa banyak cairan yang harus mereka gantikan, mengingat fungsi ginjal yang sudah mulai menurun untuk mengeluarkan cairan atau urin dari dalam tubuh. Berdasarkan rekomendasi dari The National Kidney Foundation Kidney Disease Outcomes Quality Initiatives (NKF-KDOQI), penderita penyakit ginjal tetap diperbolehkan konsumsi cairan, yang tentunya disesuaikan dengan derajat beratnya penyakit ginjal dan jumlah urin yang diproduksi. Penyakit ginjal kronik (PGK) dibagi menjadi 5 stadium berdasarkan aliran darah ke ginjal, dimana pada stadium 5 penderita harus menjalani cuci darah. Jumlah cairan yang dikonsumsi pada penderita ginjal yang tidak cuci darah tidak dibatasi. Sedangkan untuk penderita ginjal yang sudah menjalani cuci darah jumlah cairan yang masuk sebanyak 1000 mL ditambah dengan jumlah urin yang dihasilkan.
Referensi
- Druml W, Cano N, teplan V. Nutritional support in renal disease. Basic Clinical Nutrition Fourth Edition. 2011.
- Wenzel UO, Hebert LA, Stahl RAK, Krenz I. My Doctor Said I Should Drink a Lot! Recommendations for Fluid Intake in Patients with Chronic Kidney Disease. Clin J Am Soc Nephrol 2006;1:344 –6.
- KDOQI clinical practice guidelines for nutrition in chronic kidney disease: 2019 update. [Internet]. [cited 2019 December 23rd]. Available from: https://www.kidney.org/professionals/kdoqi-guidelines-commentary-nutrition.
