Konsumsi Protein untuk Pasien Ginjal: berapa banyak?
Selasa, 14 Mei 2024

Malnutrisi adalah salah satu komplikasi penyakit ginjal kronik (PGK) yang serius karena memiliki berbagai konsekuensi, diantaranya dalam memperburuk kualitas hidup, mempercepat progresivitas kerusakan ginjal sisa, meningkatkan risiko terjadinya penyakit lain (misalnya infeksi), memperpanjang lama rawat, menghambat efektivitas terapi, serta meningkatkan angka kematian pasien. Oleh sebab itu, memastikan kecukupan nutrisi harus menjadi perhatian dalam terapi PGK.
Adanya perubahan mtabolisme mnyebabkan PGK stadium pradialisis dan dialisis memerlukan penatalaksanaan nutrisi yang berbeda-beda sehingga memerlukan evaluasi dan terapi yang lebih spesifik, salah satunya adalah dalam pemenuhan kebutuhan protein.
Peningkatan asupan protein telah terbukti memengaruhi hemodinamik ginjal dan berkontribusi pada kerusakan fungsi dan jaringan ginjal pada PGK stadium pradialisis. Tatalaksana diet rendah protein pada pasien PGK pradialisis telah diperkenalkan sejak lama dan memiliki manfaat mengurangi penumpukan toksin yang tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal dan menghambat progresivitas kerusakan ginjal sisa. Rekomendasi menyarankan bahwa diet rendah protein sebaiknya dimulai pada saat nilai pengukuran fungsi ginjal dengan parameter LFG <60 mL/menit/1,73 m (PGK stadium 3) dengan jumlah 0,6-0,8 g/kg berat badan per hari.
Berbeda dengan kondisi pradialisis, kebutuhan protein stadium dialisis lebih tinggi dibandingkan stadium pradialisis. Kebutuhan protein pada pasien yang menjalani dialisis rutin dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berhubungan dengan proses dialisis itu sendiri. Rata-rata kehilangan protein pada satu sesi hemodialisis (HD) adalah 6-8-gram tergantung jenis membrane yang digunakan. Pada pasien yang menjalani CAPD terjadi kehilangan protein yang lebih besar yaitu 5 –12-gram perhari. Faktor lain yang meningkatkan kebutuhan protein pasien dialisis adalah perubahan dalam metabolisme protein di dalam tubuh pasien dan penurunan penyerapannya di usus. Selain itu terhadinya gangguan keseimbangan asam-basa yang sering terjadi pada pasien dialisis juga menyebabkan semakin tinggi hilangnya protein pada otot. Faktor-faktor tersebut menyebabkan tingginya kebutuhan protein pada pasien dialisis, sehingga direkomendasikan asupan protein pada pasien dialisis adalah 1,2-1,3 g per kilogram berat badan perhari.
Dari penjelasan di atas, jekas bahwa memenuhi kebutuhan nutrisi pada pasien PGK tidak hanya sekedar cukup atau tidak cukup, melainkan jumlahnya harus disesuaikan dengan stadium penyakitnya. Asupan nutrisi protein yang tepat, akan memberikan banyak manfaat dalam perbaikan kualitas hidup dan mencegah komplikasi yang dapat timbul akibat malnutrisi. Pasien PGK sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan berapa banyak protein yang harus dikonsumsi, dan juga menentukan sumber protein yang dapat dijadikan pilihan pada menu diet sehari-hari.
Referensi:
- Ishfaq Rashid, Aamir Bashir, Pramil Tiwari, Sanjay D’Cruz, Shivani Jaswal, Estimates of malnutrition associated with chronic kidney disease patients globally and its contrast with India: An evidence based systematic review and meta-analysis. Clinical Epidemiology and Global Health 2021;12: 100855
- Bellizzi V, Calella P, Carrero JJ, Fouque D. Very low-protein diet to postpone renal failure: Pathophysiology and clinical applications in chronic kidney disease. Chronic Dis Transl Med. 2018;4(1):45–50.
- Kopple JD. National kidney foundation K/DOQI clinical practice guidelines for nutrition in chronic renal failure. Am J Kidney Dis. 2001;37(1 Suppl 2):S66-70.